Yayasan Spiritia adalah PR komunitas untuk komponen HIV-AIDS periode 2018 – 2021. Spiritia bertanggung jawab untuk melaksanakan sebagian program dan intervensi untuk modul pencegahan pada LSL, Waria, serta Penasun dan pasangannya. Yayasan Spiritia juga akan melaksanakan satu intervensi pada modul perawatan, dukungan dan pengobatan ODHA, dan pada modul penguatan sistem komunitas.
Beberapa model tes HIV akan didukung untuk meminimalkan hambatan fisik dan psiko-sosial untuk tes HIV. Ini termasuk (1) pengujian (tes cepat) di fasilitas kesehatan, (2) penggunaan klinik keliling, (3) melalui "klinik komunitas" (yaitu, klinik swasta) yang menyediakan layanan "ramah" untuk KAP (misalnya, LSL hingga saat ini , TG dan Penasun), dan (4) dan skrining mandiri HIV tanpa bantuan. Dalam kedua kasus tersebut, orang yang dites positif akan dirujuk untuk pengujian diagnostik formal.
Skrining mandiri untuk HIV menjadi pilihan yang semakin masuk akal dengan perkembangan alat tes oral yang sederhana dan akurat, serta telah terbukti sangat akurat bila digunakan oleh klien awam. Indonesia perlu bergerak lebih cepat untuk melaksanakan Pemeriksaan Mandiri HIV di mana ia harus ditawarkan sebagai pilihan untuk layanan pengujian HIV berbasis fasilitas kesehatan dan klinik keliling.
Untuk mempercepat dan mempermudah upaya tersebut Yayasan Spiritia membutuhkan sebuah website untuk mendistribusikan alat tes HIV mandiri kepada yang membutuhkan.
Calon konsultan yang berminat diminta untuk mengirimkan aplikasi elektronik ke: info@spiritia.or.id dengan tembusan ke tata@spiritia.or.id, tinto@spiritia.or.id, rahmat@spiritia.or.id selambat-lambatnya, Minggu, 11 April 2021 pukul 17:00 UTC + 07:00
Kerangka acuan kerja bisa diunduh di http://spiritia.or.id/pengumuman/detail/49
Beberapa model tes HIV akan didukung untuk meminimalkan hambatan fisik dan psiko-sosial untuk tes HIV. Ini termasuk (1) pengujian (tes cepat) di fasilitas kesehatan, (2) penggunaan klinik keliling, (3) melalui "klinik komunitas" (yaitu, klinik swasta) yang menyediakan layanan "ramah" untuk KAP (misalnya, LSL hingga saat ini , TG dan Penasun), dan (4) dan skrining mandiri HIV tanpa bantuan. Dalam kedua kasus tersebut, orang yang dites positif akan dirujuk untuk pengujian diagnostik formal.
Skrining mandiri untuk HIV menjadi pilihan yang semakin masuk akal dengan perkembangan alat tes oral yang sederhana dan akurat, serta telah terbukti sangat akurat bila digunakan oleh klien awam. Indonesia perlu bergerak lebih cepat untuk melaksanakan Pemeriksaan Mandiri HIV di mana ia harus ditawarkan sebagai pilihan untuk layanan pengujian HIV berbasis fasilitas kesehatan dan klinik keliling.
Untuk mempercepat dan mempermudah upaya tersebut Yayasan Spiritia membutuhkan sebuah website untuk mendistribusikan alat tes HIV mandiri kepada yang membutuhkan.
Calon konsultan yang berminat diminta untuk mengirimkan aplikasi elektronik ke: info@spiritia.or.id dengan tembusan ke tata@spiritia.or.id, tinto@spiritia.or.id, rahmat@spiritia.or.id selambat-lambatnya, Minggu, 11 April 2021 pukul 17:00 UTC + 07:00
Kerangka acuan kerja bisa diunduh di http://spiritia.or.id/pengumuman/detail/49
--
Salam,
A Rahmat Hidayat
Planning, Monitoring & Evaluation Manager
Yayasan Spiritia | www.spiritia.or.id
0 Comments:
Posting Komentar