Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan The Global Fund pada tahun 2023 akan meneruskan program hibah Indonesia HIV Response : Eliminating the AIDS epidemic in Indonesia by 2030. Dana hibah tersebut digunakan untuk mendukung dana Pemerintah Indonesia dalam Pengobatan, Perawatan dan beberapa dukungan peningkatan dalam upaya percepatan, kelengkapan cakupan menengah di 34 provinsi dan 238 kabupaten / kota.
Untuk meningkatkan cakupan ART pada ODHIV yang pada Desember 2022 baru mencapai 41% dari estimasi ODHIV dan akan ditingkatkan hingga mencapai 66% pada akhir 2023 dan 95% pada akhir 2030, Kementerian Kesehatan selaku penerima hibah utama untuk Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit HIV (PR Kemenkes) memanfaatkan dana Hibah Global Fund tahun 2023 untuk memberikan Pendampingan Teknis / Technical Assistance di 55 kabupaten dari 7 provinsi terpilih.
Tujuh provinsi prioritas telah terpilih berdasarkan i) beban penyakit HIV yang diprioritaskan provinsi dengan jumlah ODHIV terbanyak, ii) cakupan ODHIV yang mendapat pengobatan, diprioritaskan provinsi dengan cakupan 50%, dan iii) loss to follow-up ODHIV dalam pengobatan, (LTFU), dimana prioritas diberikan kepada provinsi dengan jumlah pasien putus pengobatan tertinggi. Diperkirakan terdapat 288.033 ODHIV di 7 provinsi atau 53% dari estimasi jumlah ODHA pada tahun 2020 (543.100).Program untuk menaikkan cakupan pengobatan ART ini dilaksanakan oleh 2 Sub Recipient / SR; (a) SR pertama untuk 39 kabupaten di 5 provinsi wilayah non-Papua di Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan (b) SR kedua untuk 16 kabupaten wilayah Papua di provinsi Papua Barat dan Papua. Dua SR ini akan membantu memberikan pendampingan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan tempat ART terpilih di masing-masing kabupaten tersebut.
Untuk mempercepat dan mengelola implementasi program secara efektif, Unit Manajemen Proyek (PMU) PR Kemenkes saat ini mencari kandidat potensial untuk mengisi posisi berikut:
POSISI | PENDIDIKAN | KUALIFIKASI |
Technical Officer Mentoring Program HIV | Minimum S1 Bidang Kesehatan (Pendidikan S2 lebih disukai) | · Pengalaman minimum 3 tahun bekerja dengan lembaga pemerintahan / LSM yang bergerak di bidang penanggulangan HIV AIDS / proyek pengembangan (lebih disukai yang pernah bergabung dalam proyek GFATM); · Memiliki kemampuan yang kuat dalam melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi serta memiliki kemampuan analisa kualitatif dalam memecahkan masalah untuk mendukung kegiatan programatik dan indikator performa HIV AIDS atau TBC · Memiliki kapasitas dalam keteribatan dan manajemen pemangku kepentingan di tingkat provinsi, kabupaten / kota dan layanan kesehatan · Memiliki kemampuan mengimplementasikan program kesehatan berbasis kinerja sebagai aset · Memiliki kemampuan menulis yang baik untuk membuat review dan membuat draft rekomendasi dalam penulisan laporan bulanan · Memiliki kemampuan yang mumpuni dalam menggunakan aplikasi Microsoft (word, Excel dan power point) · Memiliki kemampuan memfasilitasi pengaturan pertemuan dan perjalanan supervisi |
Kualifikasi Umum :
· Memiliki kemampuan komunikasi lisan dan tulisan yang cukup baik dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
· Memiliki integritas yang tinggi dan motivasi yang kuat
· Bersedia melaksanakan perjalanan dinas jika diperlukan.
· Memiliki kemampuan bekerja dalam tim dan mandiri sesuai arahan dari atasan
· Memiliki kemampuan adaptasi yang baik di lingkungan kerja, mampu bekerja dalam tekanan dan mengerjakan tugas yang kompleks / multi-tasking
· Dapat menerima dan menghargai keragaman budaya, agama, ras, jenis kelamin dan kebangsaan serta tidak memiliki stigma dan diskriminasi terkait HIV AIDS dan PIMS
Pelamar terpilih akan diundang untuk mengikuti test dan wawancara.
0 Comments:
Posting Komentar