[newdevjobsindo] [Yayasan WWF Indonesia - Request For Proposal] Pemetaan Ketersediaan Biomassa Padat dari Limbah untuk Bahan Bakar Ketel Uap - Lowongan Kerja LSM NGO

Senin, 09 Januari 2023

[newdevjobsindo] [Yayasan WWF Indonesia - Request For Proposal] Pemetaan Ketersediaan Biomassa Padat dari Limbah untuk Bahan Bakar Ketel Uap

Yayasan WWF Indonesia membuka kesempatan untuk organisasi/perusahaan yang memiliki kompetensi dalam bidang Pemetaan Ketersediaan Biomassa Padat dari Limbah untuk Bahan Bakar Ketel Uap untuk bekerjasama dengan kami dengan detail pekerjaan sebagai berikut ini:

Tujuan Kajian 
  1. Mengidentifikasi dan memetakan potensi suplai limbah biomassa padat yang bisa dijadikan sumber bahan baku ketel uap yang rendah karbon dan rendah dampak; 
  2. Mengidentifikasi gap dalam rantai suplai untuk mengetahui kebutuhan biomassa padat yang diperlukan;  
  3. Menghasilkan rekomendasi jenis-jenis limbah biomassa padat yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku ketel uap secara rendah karbon dan rendah dampak, serta; 
  4. Menghasilkan rekomendasi untuk kebijakan pengamanan (safeguard) lingkungan, termasuk sistem ketertelusuran (traceability) sehingga limbah biomassa padat tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku ketel uap rendah karbon dan rendah dampak. 

Ruang Lingkup Kajian 
  • Memetakan kebutuhan bahan bakar pengganti batu bara untuk ketel uap industri. Ketel uap yang dimaksud adalah yang menghasilkan panas bertemperatur rendah dan sedang. Pemetaan kebutuhan dapat merujuk di antaranya pada: 
    • Kapasitas ketel uap; 
    • Tingkat panas yang dihasilkan; 
    • Kemampuan ketel uap untuk diversifikasi bahan bakar. 
  • Memetakan ketersediaan limbah biomassa padat yang diperoleh sesuai dengan prinsip rendah karbon dan rendah dampak terhadap lingkungan yang berpotensi menjadi bahan baku ketel uap pengganti bahan bakar fosil. Bahan baku yang diharap adalah sebagai berikut:  
    • Limbah sawit yang berada di Sumatra dan Kalimantan (cangkang, tandan kosong, dan batang sawit tua yang berasal dari kebun sawit atau pabrik minyak sawit); 
    • Limbah hutan yang berada di Jawa (batang, ranting, kulit, dan daun yang berasal dari hutan tanaman rakyat atau industri dan limbah industri pengolahan kayu); 
    • Sekam padi dan ampas tebu di Jawa. 
  • Limbah biomassa padat yang dimaksud adalah baik yang siap pakai (dalam bentuk briket, pelet, atau arang) maupun bahan baku biomassa yang potensial. Untuk setiap limbah biomassa yang dikaji perlu dilakukan analisis, di antaranya: 
    • Perbandingannya dengan batu bara, khususnya terkait panas yang dihasilkan;
    • Kontinuitas ketersediaannya sepanjang tahun; 
    • Kompetitor pemanfaatan lainnya. 
  • Analisis potensi dampak lingkungan untuk setiap biomassa padat yang dikaji dan usulan pengamanan untuk mengantisipasinya (termasuk sistem ketertelusuran), khususnya terkait: 
    • Analisis emisi GRK, termasuk emisi dari produksi, transportasi, pemrosesan biomassa, perubahan penggunaan lahan langsung dan tidak langsung yang timbul dari produksi biomassa, dan penyerapan (sequestration) yang hilang; 
    • Konversi lahan dengan nilai konservasi tinggi, seperti hutan, bakau, padang rumput, atau ekosistem alami lainnya; 
    • Keanekaragaman hayati; 
    • Kesehatan tanah, termasuk erosi, dampak perbaikan/perawatan tanah, penyerapan karbon, dan fungsi ekosistem; 
    • Ketersediaan air bersih. 
  • Memetakan aturan kebijakan yang ada yang mengatur pemanfaatan biomassa padat sebagai bahan baku ketel uap, khususnya terkait pengamanan lingkungannya. 

Metodologi 
  • Studi literatur 
  • Kunjungan lapangan 
  • Wawancara dengan pihak-pihak terkait 
  • Focus group discussion (FGD): Dilaksanakan sebanyak tiga kali, yakni masing-masing sekali di Pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan untuk mendapat masukan dari para pemangku kepentingan setempat.  
Catatan: Kegiatan FGD akan dikelola oleh Yayasan WWF Indonesia dan tidak dimasukkan dalam RAB kegiatan yang diajukan oleh peserta bidding. Pemenang bidding akan berpartisipasi sebagai 
narasumber dalam FGD tersebut. 


Keluaran yang dihasilkan 
Laporan akhir kajian dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, dengan maksimal 50 halaman dari 
sampul sampai kesimpulan. Data, informasi, dan analisis tambahan dibuat dalam lampiran terpisah.  
Isi laporan termasuk hal-hal berikut: 
  • Laporan lengkap dengan informasi yang terstruktur, padat, dan analisis yang mudah dipahami tentang: 
    • Informasi sebaran industri yang menggunakan ketel uap untuk pemanas bertemperatur rendah dan sedang di Jawa;  
    • Informasi jenis dan sebaran potensi limbah biomassa padat sebagai bahan bakar ketel uap 
    • Jawa, Sumatra, dan Kalimantan; 
    • Analisis pemanfaatan dari setiap biomassa padat tersebut yang mempertimbangkan perbandingannya dengan batu bara, kontinuitas ketersediaannya dan potensi dampak lingkungannya, serta rekomendasi untuk memitigasi kekurangan serta dampak negatifnya; 
    • Analisis kebijakan pengamanan biomassa dalam pemanfaatan bahan baku biomassa pada ketel uap untuk sektor industri;
    • Infografik yang diperlukan dan relevan dengan hasil kajian. 
  • Laporan hasil kegiatan FGD di tiga lokasi (Jawa, Sumatra, dan Kalimantan) 
Detail informasi terkait dengan kebutuhan ini dapat diakses melalui link : Tender untuk Pemetaan Ketersediaan Biomassa Padat dari Limbah untuk Bahan Bakar Ketel Uap – Google Drive


Perusahaan/Lembaga/Organisasi yang berminat mengikuti tender ini harap mengirimkan detail proposal yang berisi timeline, pengalaman yang serupa, company profile dan anggaran include dengan pajak dan metode pembayaran

Dokumen-dokumen tersebut dapat disubmit melalui email : procurement@wwf.id dengan subjek "Quotation Consultant Biomassa Padat - (nama lembaga)" paling lambat tanggal 22 Januari 2023 pukul 23.59 WIB

 


0 Comments:

Posting Komentar

iklan banner


Top