Proposal Pra-Masterplan Regenerative Forestry Business
Nomor: 456/DP/III/2023
I. LATAR BELAKANG
Indonesia memiliki sumber daya hutan yang sangat besar yang berpotensi memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional dan mitigasi perubahan iklim, terutama di lahan hutan kritis yang memerlukan reboisasi. Namun, terlepas dari potensi tersebut, Indonesia belum sepenuhnya menyadari manfaat dari sektor kehutanannya. Dengan memanfaatkan sumber daya hutan yang belum dimanfaatkan dan mengadopsi pendekatan yang tepat, sektor kehutanan berpotensi menghasilkan jumlah yang signifikan hingga USD 64 miliar pada tahun 2045 dan mendorong pengurangan emisi untuk melawan perubahan iklim.
Regenerative Forestry Business (RFB) merupakan salah satu solusi yang menjanjikan untuk memanfaatkan potensi hutan Indonesia dan mewujudkan sektor kehutanan yang berkelanjutan. Untuk merealisasikan potensi ini, diperlukan skala penerapan yang masif dan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama. Selain itu diperlukan koordinasi dan Kerjasama yang erat dari berbagai pihak agar alokasi sumber daya di program ini menghasilkan dampak yang maksimal.
RFB akan lebih mudah diimplementasikan jika seluruh stakeholder baik pemerintah, badan usaha, sektor keuangan, sektor usaha pendukung, LSM, akademisi hingga masyarakat mendukung secara terintegrasi. Untuk itu diperlukan suatu rencana acuan Bersama yang mewadahi seluruh pemangku kepentingan diatas dalam bentuk Rencana Induk (Master Plan).
Penyusunan usulan Rencana Induk ini akan dibagi dalam dua tahapan. Pada tahapan awal usulan yang disebut Pra Rencana Induk (Pre Master Plan) ini diharapkan dapat menumbuhkan komitmen di antara badan usaha pelopor untuk menjalankan Pilot dalam skala besar. Selain itu diharapkan pula Pra Rencana Induk ini dapat menumbuhkan komitmen awal dukungan pemerintah khususnya Kementerian KLHK yang saat ini telah memasukkan RFB sebagai target dari FOLU Net sink dan Kementerian Bappenas yang saat ini tengah Menyusun Rencana Pembangunan Jangka menengah (RPJMN) 2025-2029 serta Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2025-2045.
Dari komitmen tersebut maka nantinya di tahapan kedua akan disusun Rencana Induk (Master Plan final) yang lengkap dan mewadahi seluruh pemangku kepentingan terkait.
KADIN Indonesia mengundang konsultan/perusahaan/organisasi penelitian untuk mengajukan proposal Pra-Masteprlan Regenerative Forestry Business 2025-2029, dengan details informasi dibawah ini.
Mohon pengajuan proposal dapat dikirim melalui email kepada chintya.dian@kadin.id Cc. ainarenaldi2021@gmail.com
II. MAKSUD DAN TUJUAN
Tujuan proyek ini adalah membuat Pre Master Plan RFB yang dapat membangun komitmen di badan usaha – badan usaha yang akan melaksanakan RFB serta dukungan dari pemerintah khususnya Kementerian KLHK dan Kementerian PPN Bappenas.
III. LINGKUP PEKERJAAN
Ruang lingkup pekerjaan tahapan pertama ini mencakup hal berikut,
1. Kajian Latar Belakang Regenerative Forestry Business
a. Pendefinisian Latar Belakang Regenerative Forestry Business dan
b. Pendefinisian Tujuan Regenerative Forestry Business
2. Assessment Kebutuhan Nasional
a. Assessment demand-supply terkait RFB di Indonesia dan global,
b. Assessment situasi pendukung Indonesia,
c. Assessment policy & regulation Indonesia, dan
d. Benchmark RFB di Indonesia maupun di luar negeri secara umum
3. Desain Strategis RFB
a. Desain target RFB yang diharapkan, mencakup output & impact RFB secara umum, dan
b. Desain pilar/prinsip program RFB,
4. Desain Konsep RFB
a. Desain struktur ekosistem RFB
b. Pemilihan potensi lokasi RFB dan komoditas (timber dan agro) yang berpotensial spesifik untuk lokasi tersebut
c. Identifikasi key players & stakeholders baik sebagai supplier maupun offtaker yang dapat terlibat pada RFB Indonesia, dan
d. Desain model kolaborasi key players & stakeholders pada RFB Indonesia
5. Desain Key Enablers RFB
a. Desain kerangka regulasi yang dibutuhkan secara umum,
b. Desain kerangka kelembagaan dan pengelolaan RFB secara umum, dan
c. Desain kerangka pendanaan secara umum
6. Desain Roadmap RFB
a. Desain umum roadmap 5 tahun dan 20 tahun,
b. Analisis ekonomi dan dampak sosial RFB secara umum
c. Analisis kebutuhan pendanaan dan investasi secara umum
d. Desain komitmen stakeholder terhadap pelaksanaan RFB
IV. OUTPUT/DELIVERABLE
1. Kontrak kesepakatan pelaksanaan kegiatan antara Kadin-LHK dan Skha
2. Dokumen Pre-Master Plan
3. Letter of Intent dari perusahaan dan Credential letter dari Bappenas untuk adopsi RFB Pre Master Plan
V. WAKTU PELAKSANAAN
| TIDAK | Waktu | Lingkup Pekerjaan |
| 1 | W2 Maret | · Kajian Latar Belakang Major Project · Assessment Kebutuhan Nasional |
| 2 | W2 April | · Desain Strategis RFB · Desain Konsep RFB |
| 3 | W1 Mei | · Desain Key Enablers RFB · Desain Roadmap RFB |
| 4 | W4 Mei | · Final Pre-Master Plan |
| 5 | W1 Juni | · Surat tertulis dari Pemerintah · Dokumen tawaran bagi perusahaan-perusahaan · Surat tertulis dari perusahaan-perusahaan |
0 Comments:
Posting Komentar