Wildlife Conservation Society (WCS) mempunyai sejarah panjang dalam bidang keilmuan yang mengeksplorasi dan menyelamatkan satwa liar di beberapa tempat paling terpencil dan liar yang tersisa di Bumi. Program Wildlife Conservation Society Indonesia (WCS-IP) telah berkembang secara signifikan selama beberapa dekade terakhir, dan memberikan kontribusi besar terhadap konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia. Saat ini kami bekerja di beberapa lanskap di Sumatera dan Sulawesi, di mana kami bertujuan untuk melindungi spesies terancam dan habitatnya melalui kerja sama dengan lembaga pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan komunitas lokal. Untuk mencapai tujuan keseluruhan kami dalam menyelamatkan satwa liar dan alam liar di Indonesia, WCS-IP memasukkan prioritas strategisnya pada pengelolaan konservasi tingkat lanskap, dukungan terhadap kawasan lindung (PA), tindakan konservasi spesies, dan pelibatan masyarakat lokal. Untuk mencapai tujuan kami secara keseluruhan dalam menyelamatkan satwa liar dan alam liar, program WCS-IP sangat didukung dan didukung oleh kegiatan lapangan yang bertujuan untuk meningkatkan konservasi dan pengelolaan ekosistem dan habitat satwa liar yang tersisa.
Program Wildlife Conservation Society – Indonesia (WCS-IP) telah berkembang secara signifikan selama beberapa dekade terakhir dan memberikan kontribusi besar terhadap konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia. Di Sumatera, WCS-IP berfokus pada konservasi tingkat lanskap di sekitar Taman Nasional Gunung Leuser dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, yang merupakan bagian dari Situs Warisan Dunia, Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera. WCS-IP juga mempunyai kegiatan di Taman Nasional Way Kambas. Ketiga lokasi ini merupakan rumah bagi sebagian besar populasi Badak Sumatera yang tersisa di Indonesia, dan sangat penting bagi Harimau, Gajah, dan Orangutan. Di Sulawesi, WCS berfokus pada lanskap di sekitar Taman Nasional Bogani Nani Wartabone di provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo.
WCS-IP kini sedang mencari GIS Officer yang dinamis, terorganisir dengan baik, pekerja keras, dan pemain tim yang berkomitmen untuk memberikan dukungan teknis utama pada program konservasi WCS-IP. GIS Officer akan diminta untuk memelihara database spasial yang komprehensif untuk lanskap target WCS-IP, dan memberikan bantuan teknis mengenai GIS dan penginderaan jarak jauh, dan mendukung analisis spasial, seperti pemantauan perubahan penggunaan lahan. Posisi ini akan menjadi bagian dari Unit Bukti Konservasi/ Conservation Evidence Unit (CEU) yang memimpin pengumpulan, penyimpanan, analisis, pemetaan, pencitraan, dan komunikasi data dalam lingkup Forest Program. GIS Officer akan mendukung Conservation Strategic Unit dan Conservation Measures Unit, serta unit-unit teknis di di setiap lanskap. Posisi tersebut akan berbasis di Bogor, dengan perjalanan rutin ke lapangan untuk memberikan nasihat teknis langsung, pemantauan dan peningkatan kapasitas staf lapangan.
LINGKUP PEKERJAAN
- Mengembangkan dan memelihara database spasial komprehensif yang berisi data penginderaan jarak jauh dan data spasial lainnya untuk mendukung kegiatan konservasi WCS-IP, mencakup tugas-tugas berikut:
- Mengidentifikasi, menyusun, dan mengatur data spasial WCS-IP, memastikan keakuratan, kekinian, dan keandalannya.
- Melakukan pembersihan data dan menerapkan langkah-langkah pengendalian kualitas (Quality Control) untuk menjaga keakuratan dan keandalan data.
- Membuat catatan metadata yang komprehensif untuk setiap kumpulan data, jelaskan sumbernya, keakuratannya, dan informasi relevan lainnya.
- Merancang skema database, tabel, dan hubungan untuk menyimpan dan mengelola data spasial secara efektif, dan memilih sistem manajemen database yang sesuai.
- Menerapkan langkah-langkah keamanan data, menentukan peran pengguna, menetapkan jadwal pembaruan data rutin, dan memelihara cadangan basis data.
- Mendokumentasikan catatan metadata, serta struktur database, alur kerja, dan prosedur.
- Secara terus-menerus mengidentifikasi, memperoleh, dan memperkaya database dengan data spasial eksternal yang relevan dengan kegiatan konservasi WCS-IP.
- Memberikan dukungan teknis untuk analisis GIS dan penginderaan jauh, termasuk pengembangan peta tematik melalui analisis dan pemodelan spasial, seperti peta sebaran, kesesuaian, atau prediksi, untuk mendukung pemantauan dan evaluasi indikator program atau proyek.
- Mendukung analisis data penginderaan jauh, seperti citra satelit, untuk menilai penggunaan lahan dan perubahan penggunaan lahan di lanskap target.
- Berkolaborasi dengan staf lapangan jika diperlukan untuk melakukan pemeriksaan lapangan (Ground truth), memverifikasi keakuratan peta dan analisis spasial.
- Membuat peta berkualitas tinggi untuk laporan, presentasi, dan materi komunikasi lainnya
- Memberikan dukungan dan bantuan teknis untuk navigasi dan orientasi lapangan, termasuk penggunaan perangkat genggam GPS dan aplikasi seluler (misalnya, Avenza Maps), yang mencakup pengaturan perangkat, persiapan peta dasar, dan peningkatan kapasitas staf untuk meningkatkan navigasi lapangan yang efektif.
- Memberikan peningkatan kapasitas melalui pelatihan, bantuan teknis, dan pendampingan kepada staf dan mitra WCS-IP, yang mencakup seluruh aspek database spasial dan analisis spasial. Hal ini mencakup input data spasial, pembersihan, akses, analisis, dan visualisasi.
- Memberikan dukungan teknis untuk pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi berbasis web.
- Menyampaikan presentasi hasil kepada pemangku kepentingan terkait di tingkat nasional dan lokasi sesuai kebutuhan.
- Membantu penyusunan laporan kegiatan dengan menyediakan dataset dan analisis data yang diperlukan oleh donor dan/atau pemangku kepentingan, baik dalam bahasa Indonesia atau Inggris, melalui komunikasi tertulis atau lisan. Selain itu, kirimkan laporan rutin kepada Koordinator Senior Bukti Konservasi.
- Mendukung tugas-tugas lain yang berkaitan dengan pengelolaan data dan pengetahuan sebagai bagian dari Unit Bukti Konservasi.
PERSYARATAN DAN KUALIFIKASI PEKERJAAN
- Gelar Sarjana (S1) di bidang Geografi, Kehutanan, Ekologi Lanskap, atau Ilmu Lingkungan atau bidang yang relevan dengan pengalaman kerja minimal 2 tahun.
- Pengetahuan praktis yang sangat baik tentang keterampilan analisis spasial, klasifikasi tutupan lahan/penggunaan lahan, pemetaan lapangan, dan penggunaan GPS.
- Kemahiran dalam mengoperasikan perangkat lunak GIS, khususnya ESRI ArcGIS Pro dan QGIS.
- Kemahiran dalam menggunakan Google Earth Engine.
- Pengalaman dalam mengembangkan database spasial.
- Kemampuan melakukan analisis spasial menggunakan Bahasa Pemrograman R.
PENGETAHUAN TAMBAHAN YANG SANGAT DIINGINKAN:
- Pengetahuan tentang berbagai divisi dan tanggung jawab di Departemen Kehutanan, termasuk terminologi sektor kehutanan, juga penting.
- Pengalaman kerja atau pengetahuan pribadi tentang tipe hutan dan permasalahan kehutanan di Indonesia, serta pengetahuan di bidang kehutanan sangat dianjurkan untuk melamar posisi ini.
- Memiliki pengalaman dengan berbagai jenis gambar penginderaan jauh (misalnya multispektral, radar, lidar) dan data spasial dalam format berbeda (misalnya geotiff, shapefile, geojson).
- Kemahiran dalam menggunakan Global Positioning System (GPS) dan perangkat lunak terkait merupakan suatu keuntungan.
- Memiliki inisiatif tinggi dan mampu bekerja secara kompeten dengan pengawasan minimal.
- Kemahiran dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia lebih diutamakan.
- Mampu bekerja secara efektif di bawah tekanan, dengan cepat memahami parameter proyek, dan memenuhi tenggat waktu tepat waktu.
- Keterampilan interpersonal yang kuat.
- Minat yang kuat terhadap konservasi satwa liar
|
Hanya kandidat terpilih yang akan dihubungi dan menerima pemberitahuan.
0 Comments:
Posting Komentar