KERANGKA ACUAN
TRAINING GENDER EQUALITY, DISABILITY, AND SOCIAL INCLUSION
A. Latar Belakang
Caritas Germany adalah lembaga yang mendedikasikan diri untuk menghapuskan kemiskinan, mempromosikan keadilan dan pemulihan martabat. Oleh karena itu, Caritas Germany berkomitmen untuk membantu orang-orang yang selama ini terpinggirkan, belum memiliki partisipasi bermakna, dan belum mampu mengakses hak secara mandiri. Komitmen ini sejalan dengan prinsip "Leave no one behind" (LNOB) sebagai tujuan utama dan agenda transformatif 2030 untuk SDGs dan tujuannya.
Dengan komitmen ini, Caritas Germany di Indonesia bersama para mitranya telah mengimplementasikan berbagai respon kemanusiaan dalam berbagai situasi bencana di Indonesia serta pengurangan risiko bencana. Caritas Germany juga mengimplementasikan program untuk merespon kekhususan kebutuhan kelompok rentan seperti perempuan, anak, penyandang disabilitas dan lansia secara khusus sebagai langkah afirmatif strategi pengarusutamaan partisipasi bermakna kelompok rentan dalam program-program Caritas Germany di Indonesia.
Sebagai bagian dari implementasi strategi tersebut, maka Caritas Germany akan meningkatkan kapasitas stafnya agar seluruh personel Caritas Germany mampu mendorong dan memastikan para mitra mengarusutamakan inklusi dalam lembaga dan program yang diimplementasikan sesuai dengan kapasitas mitra. Berkaitan dengan hal tersebut, maka selain peningkatan kapasitas staf, Caritas Germany juga membutuhkan instrumen yang akan digunakan untuk melakukan asesmen serta monitoring inklusi para mitra dan program yang diimplementasikan.
B. Tujuan
1. Meningkatkan pemahaman staf Caritas Germany mengenai Gender Equality, Disability, and Social Inclusion (GEDSI)
2. Meningkatkan pemahaman staf Caritas Germany mengenai irisan dalam masing-masing program khusus kelompok rentan di Caritas Germany
3. Meningkatkan kapasitas staf Caritas Germany dalam mengukur tingkat inklusi mitra dan program, serta rekomendasi dan monitoringnya.
C. Keluaran
1. Peningkatan pemahaman staf Caritas Germany mengenai GEDSI
2. Adanya instrumen pengukuran tingkat inklusi lembaga dan program Caritas Germany
3. Instrumen monitoring lembaga dan program yang inklusif sesuai program dalam Caritas Germany
D. Fasilitator
Fasilitator yang memiliki:
• Pengalaman dalam GEDSI dan pengarusutamaannya dalam lembaga dan program.
• Pengalaman fasilitasi dalam topik-topik inklusi
• Pengalaman dalam pengembangan instrumen dan asesmen serta monitoring inklusi kelembagaan maupun program.
E. Peserta Training
Peserta kegiatan ini adalah 10 senior staff di Kantor Caritas Germany Indonesia
F. Durasi
Kegiatan training akan dilakukan selama 2-3 hari dari jam 09.00 – 17.00.
G. Waktu, Materi dan Metode
Diawali dengan training GEDSI dilanjutkan dengan pengembangan instrumen asesmen dan monitoring program yang inklusif sesuai program yang diimplementasikan Caritas Germany dan para mitra
Materi: GEDSI dan program yang inklusif
Metode:
1. Presentasi
2. Kerja kelompok
3. Studi kasus
4. Simulasi
5. Pre-post training evaluation.
6. Diskusi pengembangan instrumen.
Pelaksanaan training dan pengembangan instrumen dijadwalkan antara tanggal 19-23 Februari 2024. Batas penyerahan instrumen 29 Februari 2024.
H. Prosedur Pengajuan Proposal
Individu atau lembaga yang memiliki kualifikasi tersebut di atas dan berminat memberikan pelatihan serta membuat instrumen dapat mengirimkan proposal yang menyebutkan rencana kegiatan dan rincian pelaksanaan kegiatannya termasuk anggaran (di luar kebutuhan logistik seperti akomodasi selama kegiatan) ke: caritas.germany@gmail.com paling lambat 5 Februari 2024 pukul 21.00.
Proposal dikirim dengan dilampiri CV fasilitator yang mencantumkan pengalaman relevan dan nomor NPWP lembaga atau individu untuk fasilitator perseorangan. Caritas Germany hanya akan menghubungi peminat dengan proposal yang paling sesuai dengan kebutuhan.
I. Anggaran
Anggaran kegiatan ini menggunakan anggaran CG Indonesia 2024
Anggaran maksimal kegiatan adalah Rp 35.000.000 dipotong pajak sesuai ketentuan.
0 Comments:
Posting Komentar