[newdevjobsindo] RFP: Pengembangan Bisnis Wisata Bahari Berkelanjutan (Reef-Positive Tourism) Desa Namatota - Lowongan Kerja LSM NGO

Selasa, 23 September 2025

[newdevjobsindo] RFP: Pengembangan Bisnis Wisata Bahari Berkelanjutan (Reef-Positive Tourism) Desa Namatota

Konservasi Indonesia adalah yayasan nasional yang bertujuan mendukung pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan di Indonesia. Kami adalah mitra utama Conservation International di Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: www.konservasi-id.org 

 

Kami saat ini sedang mencari konsultan untuk dapat memberikan layanan dibawah ini:  


Pengembangan Bisnis Wisata Bahari Berkelanjutan (Reef-Positive Tourism) Desa Namatota   


1.      Background

Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor: 25/KEPMEN-KP/2019 dan Keputusan Gubernur Papua Barat Nomor: 523/135/7/2018 tentang Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan Daerah Kaimana di Provinsi Papua Barat. Pemerintah telah mengalokasikan Perairan Kaimana seluas 499.804,13 (empat ratus sembilan puluh sembilan ribu delapan ratus empat koma satu tiga) hectare untuk dikelola secara berkelanjutan. Keberadaan Kawasan Konservasi Perairan secara tidak langsung telah melindungi beberapa area penghidupan masyarakat adat   dan beberapa ekosistem pesisir salah satunya adalah ekosistem terubuh karang.

 

Pada tahun 2007, Dr. Gerry Allen dan Dr.Mark Erdmann dan ahli ahli ikan karang dunia lainnya yang terlibat dalam survey keanekaragaman hayati laut, menemukan kekayaan keanekaragaman hayati perairan yang fantastic yakni 330 jenis ikan karang hanya dalam 1-2 kali penyelaman. Secara keseluruhan di seluruh site survey dari teluk Triton, Buruway, teluk Etna dan teluk Arguni. di Kaimana terdapat 995 jenis ikan karang, 486 jenis karang, 28 jenis udang mantis, 228 ton/km2 biomass ikan, habitat penyu sisik, penyu hijau dan belimbing, rumah untutk berbagai jenis cetacean, seperti hiu paus dan mamallia lainnya serta 3 danau air tawar. Hasil survey ini telah menempatkan perairan Kaimana sebagai satu lokasi penting dalam epicentrum Segitiga Terumbu Karang Dunia.   Hasil penelitian ini menjadi salah satu cikal bakal terbentuknya Kawasan Konservasi Perairan di Kaimana.

 

Kekayaan potensi yang dimiliki oleh Perairan Laut Kabupaten Kaimana perlu untuk dilekola secara baik dengan mengedepankan prinsip budaya masyarakat adat setempat melalui kolaboratif pengembangan bisnis berbasis Masyarakat. Inisiatif ini selaras dengan komitmen Yayasan Konservasi Indonesia (KI) melalui dukungan project Terumbuh Karang Sehat Indonesia (TeKSI/GFCR) yang akan terfokus di Desa Wisata Namatota. Bentuk kegiatan yang akan dilakukan berupa pembentukan bisnis dive center yang dikelola langsung oleh kelompok pengelola wisata di Namatota

2.     Project Overview

Tujuan dari konsultasi ini yaitu mengembangkan skema pendanaan berkelanjutan melalui bisnis berbasis masyarakat untuk diversifikasi aliran pendanaan yang berkontribusi dalam pengelolaan kawasan konservasi perairan yang efektif.

3.     Submission Details

a.      Deadline. Proposals must be received no later than Kamis, 10 Oktober 2025, pukul 17.00 WIT. Late submissions will not be accepted. Proposals must be submitted via email to (grantcontractid@konservasi-id.org), (ewidyastuti@konservasi-id.org)  (mwamoi@konservasi-id.org) and (mputra@konservasi-id.org) All proposals are to be submitted following the guidelines listed in this RFP.

b.     Validity of bid. 120 days from the submission deadline

c.      Clarifications. Questions may be submitted to (grantcontractid@konservasi-id.org), (ewidyastuti@konservasi-id.org),  (mwamoi@konservasi-id.org) and (mputra@konservasi-id.org) by the specified date and time in the timeline below. The subject of the email must contain the RFP number and title of the RFP. KI will respond in writing to submitted clarifications by the date specified in the timeline below. Responses to questions that may be of common interest to all bidders will be posted to the KI website and/or communicated via email.

d.     Amendments. At any time prior to the deadline for submission of proposals, KI may, for any reason, modify the RFP documents by amendment which will be posted to the KI website and/or communicated via email.

 

4.     Minimum Requirements

a.      Pengalaman kerja terkait hingga 5 tahun, lebih disukai dibidang pembiayaan berkelanjutan di Kawasan Konservasi dan terkait pariwisata.

b.     Memiliki kemampuan menganalisis dengan intrumen finansial yang relevan.

c.      Berorientasi rinci dan mampu memprioritaskan, mengelola dan menyelesaikan tugas dan memenuhi tenggat waktu.

d.     Memiliki kemampuan yang baik bekerja sama dengan multi pemangku kepentingan dan dapat berkomunikasi dengan baik di berbagai level baik kabupaten, provinsi dan nasional.

e.     Memiliki kemampuan bekerja secara efektif dengan tim.

f.       Pengalaman bekerja dengan sektor swasta, khususnya sektor pariwisata.

g.     Pengalaman bekerja dengan pemerintah di tingkat Kabupaten, Provinsi dan Nasional.

h.     Pemahaman tentang kebijakan terkait dengan pemanfaatan kawasan konservasi perairan dan lainnya.

i.       Memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang industri pariwisata berkelanjutan.

Lebih disukai memliki pengalaman bekerja di Papua dan menunjukkan pemahaman dan rasa hormat terhadap budaya dan praktik Papua.


5.     Evaluation Criteria In evaluating proposals, KI will seek the best value for money considering the merits of the technical and costs proposals. Proposals will be evaluated using the following criteria: 

 

Evaluation Criteria

Score (out of 100)

Pengalaman dalam menyediakan pekerjaan serupa, kualifikasi personil kunci, dan memenuhi persyaratan minimum

25%

Kapasitas teknis, termasuk kerangka kerja, rencana kerja, dan teknologi yang ditawarkan

25%

Menunjukkan kemampuan untuk merespons secara efektif dan kinerja masa lalu yang terbukti (diverifikasi melalui pemeriksaan referensi)

15%

Biaya yang diusulkan masuk akal dan realistis, mencerminkan pemahaman yang kuat tentang tugas tersebut

20%

Memiliki wawasan umum di bidang konservasi lingkungan, lebih diprioritaskan bagi wawasan terkait kawasan konservasi perairan dan pengelolaannya

15%

 

6.      Proposal Timeline  

 

Panggilan permintaan proposal 

23 September 2025 

Klarifikasi disampaikan ke KI 

30 September 2025 

Klarifikasi diberikan kepada penawar yang diketahui 

07 Oktober 2025 

Tenggat waktu penyampaian proposal ke KI 

10 Oktober 2025 

Seleksi akhir 

17 Oktober 2025 

 

Seluruh informasi dan lampiran untuk RFP ini dapat di access melalui link berikut

https://konservasi-id.org/rfp-pengembangan-bisnis-wisata-bahari-berkelanjutan-reef-positive-tourism-desa-namatota/

0 Comments:

Posting Komentar

iklan banner


Top