[newdevjobsindo] Vacancy Announcement "Training Officer" - Lowongan Kerja LSM NGO

Selasa, 31 Oktober 2023

[newdevjobsindo] Vacancy Announcement "Training Officer"

Wildlife Conservation Society Indonesia Program (WCS-IP) telah berkontribusi terhadap konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia, yaitu melalui dukungannya terhadap Pemerintah Indonesia. Kegiatan yang telah dilakukannya WCSIP dalam rangka mendukung konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia diantaranya konservasi di tingkat lanskap, konservasi untuk jenis-jenis tumbuhan dan satwa liar (TSL), memberikan dukungan untuk kawasan konservasi, dan ikut memfasilitasi dalam pelibatan masyarakat lokal terhadap upaya konservasi keanekaragaman hayati.

Salah satu program prioritas WCSIP adalah mendukung pemerintah Indonesia dalam melakukan upaya mitigasi permasalahan perdagangan dan peredaran ilegal satwa liar (Illegal Wildlife Trade/ IWT) yang dilakukan melalui program Wildlife Trade and Policy (WTP). Dalam melakukan berbagai kerjanya, WCSIP bermitra dengan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) baik di tingkat nasional maupun di tingkat lanskap (Unit Pelaksana Teknis/ UPT). Untuk memperkuat dukungan kepada KLHK dalam upaya mitigasi perdagangan ilegal satwa liar, WTP melalui KLHK berkoordinasi juga dengan lembaga peradilan lainnya, yaitu kepolisian, kejaksaan, dan kehakiman. Hal tersebut untuk meningkatkan efektivitas dan penguatan koordinasi multi pihak serta memperkuat kebijakan untuk menghilangkan hambatan yang mungkin muncul ketika dalam menangani perdagangan dan peredaran ilegal satwa liar.

Di bawah program WTP, pendekatan yang dilakukan kepada Pemerintah Indonesia dalam mengatasi ancaman terhadap satwa khususnya perdagangan satwa liar ilegal yaitu melalui peningkatan kapasitas, peningkatan koordinasi, dan dukungan reformasi kebijakan. Untuk mencapai tujuan tersebut, WTP mendukung Pemerintah Indonesia melalui bantuan teknis, pengembangan kapasitas mitra, aktif terlibat dalam dialog dan pertemuan dengan para pemangku kepentingan, memfasilitasi diskusi dalam dialog dan pertemuan dengan para pemangku kepentingan, memfasilitasi diskusi, serta meneydiakan data dan informasi yang diperlukan dan relevan. Kegiatan-kegiatan dukungan tersebut dilakukan di tingkat nasional dan di seluruh lokasi site WCSIP.

Untuk mengimplementasikan dan memperkuat upaya dukungan tersebut, khususnya dalam mendukung upaya peningkatan kapasitas maka WCSIP mencari kandidat yang sesuai untuk mengisi posisi Training Officer. Posisi ini akan bertugas memberikan dukungan kepada seluruh program peningkatan kapasitas yang dilakukan dalam lingkup kerjasama antara WCSIP dengan KLHK dibawah naungan program WTP termasuk bimbingan teknis (Bimtek), pelatihan, maupun kegiatan peningkatan kapasitas lainnya yang sesuai. Training Officer diharapkan daat menjembatani komunikasi dan koordinasi yang baik dengan peserta kegiatan yang berasal dari internal KLHK maupun mitra lainnya serta para narasumber baik yang berasal dari internal KLHK (Widyaiswara) maupun eksternal KLHK, panitia kegiatan yang berasal dari Pusdiklat SDM LHK maupun internal WCSIP.

 

Tanggung Jawab Utama:  

1.     Mendukung Kegiatan Pelatihan 

·       Membantu Capacity Building Coordinator dalam pengembangan materi pelatihan (jadwal, silabus, manual/modul, handout, dan sebagainya).

·       Berkontribusi dalam memberikan masukan pada proses kompilasi dan pembuatan kurikulum, silabus, atau materi pelatihan baik berupa salinan digital (softcopy) maupun salinan cetak (hardcopy).

·       Melakukan koordinasi dengan Senior Capacity Building Specialist dan Capacity Building Coordinator untuk menyelenggarakan sesi pengembangan pribadi dan sesi coaching dengan peserta.

·       Membantu Capacity Building Coordinator dalam proses monitoring dan evaluasi pelatihan.

·       Membantu proses koordinasi dari narasumber kepada ahli penerjemah dalam proses penerjemahan bahan-bahan pelatihan dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris atau sebaliknya sesuai dengan kebutuhan.

·       Memberikan dukungan administratif dan teknis kepada peserta selama kegiatan pelatihan termasuk kegiatan field trip/ kunjungan lapangan baik dalam maupun luar negeri.

·       Membantu proses pendampingan kepada peserta pelatihan khususnya yang terkait dengan penugasan akademis, sesi online, sesi diskusi, field trip atau kunjungan lapangan, dan kegiatan terkait lainnya dalam suatu rangkaian kegiatan pelatihan. 

 

 

2.     Mengembangkan Kerjasama 

·       Membantu melakukan koordinasi antara peserta kegiatan dengan para pengajar/ Widyaiswara, panitia Pusdiklat SDM LHK, mentor, narasumber lain, konsultan, dan lainnya.

·       Membantu peserta kegiatan dalam menyampaikan masukan dan saran terkait penugasan dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan kegiatan peningkatan kapasitas.

·       Membantu membangun komunikasi antar peserta dalam pengerjaan penugasan saat kegiatan pelatihan berlangsung.

·       Membantu memfasilitasi grup komunikasi yang berisi peserta serta membantu memberikan perkembangan informasi kepada anggota grup komunikasi terkait kegiatan, program, jadwal, serta informasi apapun yang relevan.

·       Membantu membangun hubungan dan kerjasama yang baik dengan para mitra WCSIP baik dari pemerintah dan non-pemerintah, khususnya Dirjen KSDAE, tim Pusdiklat SDM LHK, Widyaiswara, dan peserta kegiatan pelatihan.

 

 

3.     Pengembangan Program dan Peran Manajerial 

  • Membantu Capacity Building Coordinator saat pelaksanaan kegiatan pelatihan, termasuk persiapannya seperti penyusunan kerangka acuan kegiatan (KAK) atau Term of Reference (ToR) dan rencana anggaran.
  • Melakukan koordinasi dengan WTP Support Team (admin) dalam menyusun persiapan kegiatan pelatihan yang meliputi administrasi dan logistik kegiatan sesuai dengan ketentuan WCSIP.
  • Membantu Capacity Building Coordinator dalam melakukan penyusunan laporan keuangan baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris.
  • Berkontribusi dalam penyusunan laporan kegiatan bersama Capacity Building Coordinator. Training Officer selanjutnya akan membantu Capacity Building Coordinator dalam mengkoordinasikan laporan tersebut kepada Senior Capacity Building Specialist  dan WTP Monitoring and Reporting Coordinator.

 

Kualifikasi dan Pengalaman

·       Minimum lulusan Sarjana (S1) dengan pengalaman minimal 2 tahun di bidang kehutanan, psikologi, studi lingkungan hidup, pendidikan, biologi, kriminologi, ilmu sosial, peningkatan kapasitas, pelatihan, sosial kemasyarakatan, ilmu sosial, atau topik lain yang relevan, atau

·       Minimum lulusan Diploma (D3) dengan pengalaman minimal 5 tahun di organisasi bidang bidang kehutanan, psikologi, studi lingkungan hidup, pendidikan, biologi, kriminologi, ilmu sosial, peningkatan kapasitas, pelatihan, sosial kemasyarakatan, ilmu sosial, atau topik lain yang relevan.

  Kompetensi

·       Memiliki keterampilan interpersonal dan komunikasi yang baik, kemampuan berinteraksi yang efektif dengan orang-orang dalam lingkungan multidisiplin dan multikultural.

·       Memiliki kemampuan untuk mengelola prioritas dengan bekerja dalam waktu yang terbatas.

·       Memiliki inisiatif yang baik serta mampu bekerja secara mandiri maupun dalam tim.

·       Memiliki pengalaman bekerja dengan jaringan kelompok dan individu yang luas serta beragam.

·       Memiliki keterampilan komputer yang baik, terutama aplikasi Microsoft.

·       Memiliki kemampuan menulis laporan yang baik dan dapat melakukan presentasi dengan baik dan menarik.

·       Memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang baik lisan maupun tulisan.

 

Informasi Lainnya

·       Training Officer akan bekerja di kantor WCSIP yang berlokasi di Bogor.

·       Training Officer akan melakukan pekerjaan di luar kantor WCS di Bogor ketika melakukan kegiatan pelatihan, bimtek, dll di luar kota.

·       Jam kerja Training Officer selama 8 jam sehari dan libur di akhir pekan (Sabtu dan Minggu) serta hari libur lainnya yang sesuai dengan ketentuan Pemerintah.

·       Jam kerja ketika berada di lapangan/ luar kota disesuaikan dengan kebutuhan dan kegiatan di lapangan, termasuk memotong waktu libur akhir pekan atau libur nasional lainnya.



Tidak terhitung spesies satwa liar di seluruh dunia yang menghadapi kepunahan karena tingginya tingkat permintaan dari konsumen. Rendahnya kapasitas aparat ditengarai sebagai salah satu tantangan yang paling banyak dilaporkan dalam upaya pemberantasan pemanfaatan ilegal satwa liar dan meskipun banyak upaya telah dilakukan oleh pemerintah, LSM, dan organisasi internasional untuk mengatasi hal ini, permasalahan kapasitas masih teruslah ada. WCS percaya bahwa diperlukan lebih banyak pemimpin dengan berkapasitas tinggi yang dapat memberikan dukungan penuh pada upaya pelestarian habitat, tumbuhan dan satwa liar (TSL). Kepemimpinan merupakan salah satu elemen penting dalam keberhasilan upaya konservasi karena pentingnya mengikuti struktur komando dan komunikasi dalam operasi, namun juga pemimpin yang baik dapat bertindak secara strategis dan memimpin penyelidikan jangka panjang yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan melalui intervensi strategis yang didasarkan pada data dan informasi yang diolah secara saintifik.
WCS dan KSDAE saat ini melaksanakan program kepemimpinan jangka panjang dalam upaya melindungi habitat dan menangani pemanfaatan illegal tumbuhan dan satwa liar (program ini bekerja sama dengan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia KLHK (Pusdiklat SDM KLHK) yang membawa peserta untuk memiliki apresiasi yang luas terhadap satwa liar, keunggulan dalam kemampuan strategis dan operasional perlindungan habitat dan pemanfaatan ilegal TSL. Program ini juga meningkatkan keterampilan manajerial dan kepemimpinan berdasarkan kinerja yang kemudian diejawantahkan dalam sebuah proyek perubahan yang juga menandai kelulusan peserta dari program ini. Visi dari program ini tidak hanya untuk membentuk aparat professional yang ahli dalam pekerjaannya, tetapi juga untuk membentuk calon pejabat pembuat kebijakan dan perubahan dengan memberikan pemahaman mendalam tentang penentuan strategi intervensi lewat metode pemecahan dan analisis masalah dalam rangka perlindungan habitat dan pemanfaatan illegal satwa liar. Selain program pelatihan kepemimpinan, WCS juga mendukung kegiatan peningkatan kapasitas di bidang konservasi dan penanganan pemanfaatan illegal tumbuhan dan satwa liar dengan sasaran aparat pemerintah baik yang berasal dari lingkup Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan maupun institusi pemerintah lainnya, lingkup organisasi, maupun pemangku kepentingan kunci lainnya.  
 
Training officer akan bertugas mendukung peserta pelatihan sepanjang program pelatihan di jalankan. Training officer juga diharapkan dapat menjembatani komunikasi dan koordinasi antar peserta baik dengan Widyaiswara, Panitia Pusdiklat SDM LHK maupun dengan WCS. Training officer diharapkan dapat memfasilitasi sesi pengembangan pribadi dan coaching peserta dengan berkoordinasi dengan coach dan mentor yang ditunjuk. Training officer diharapkan membangun hubungan yang efektif dan kredibel dengan mentor peserta dan kolega mereka dalam rangka pengumpulan data dan pemantauan perkembangan peserta pelatihan. Training officer juga akan membantu dalam mendukung pengembangan muatan pelatihan, mengkoordinasikan penugasan dan pemantauan kinerja peserta dengan berkoordinasi dengan Training Coordinator. Training officer akan memastikan peserta pelatihan dapat mengakses konten online, dan akan memfasilitasi seminar jarak jauh dan diskusi kelas. Terakhir, Training officer akan mengumpulkan informasi dari peserta pelatihan, manajer mereka, dan Pusdiklat untuk memantau dan mengevaluasi program dan serta membantu dalam merumuskan rekomendasi dalam rangka perbaikan di masa yang akan datang. 
Lokasi
Posisi ini akan berkedudukan di kantor WCS-Indonesia Program office, Bogor dengan kemungkinan melakukan perjalanan tugas baik nasional maupun internasional.  
Bidang Tanggung Jawab Utama:   
1. Memberikan dukungan pada peserta pelatihan  
Mendampingi peserta pelatihan terkait penugasan akademis, sesi online, sesi diskusi, field trip atau kunjungan lapangan, dan kegiatan lain terkait rangkaian kegiatan pelatihan.  
Membantu pada pengembangan materi pelatihan  (jadwal, silabus, manual/modul, handout dan sebagainya).
Mengkoordinasikan proses penterjemahan bahan-bahan pelatihan dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris atau sebaliknya, sesuai kebutuhan.  
Berkoordinasi dengan Sen. Capacity Building Specialist dan Training Coordinator untuk menyelenggarakan sesi pengembangan pribadi dan sesi coaching dengan peserta. 
Memberikan dukungan administratif dan teknis pada peserta selama kegiatan pelatihan termasuk kegiatan field trip/kunjungan lapangan baik dalam maupun luar negeri.
Memberikan masukan pada proses kompilasi dan pembuatan kurikulum, silabus, atau materi pelatihan baik berupa salinan digital (soft copies) maupun salinan cetak (hardcopy).
Mendukung proses monitoring dan evaluasi baik kegiatan maupun perkembangan peserta.  



2. Hubungan dan komunikasi  
Bertindak sebagai penghubung utama antara peserta pelatihan dengan Widyaiswara, Panitia Pusdiklat SDM LHK, mentor, narasumber, serta konsultan lainnya. 
Menyediakan saluran komunikasi bagi para peserta untuk mengumpulkan kekhawatiran dan kesulitan mereka dan menyampaikan informasi kepada WCS.
Memfasilitasi group media sosial antar peserta dan terus memberikan informasi terkini kepada mereka terkait kegiatan, program pelatihan, jadwal, serta informasi apa pun yang relevan. 

3. Pengembangan program dan peran manajerial  
Membantu dalam proses pengelolaan program pelatihan seperti mendukung pelaksanaan kegiatan pelatihan, menjalin komunikasi dengan mitra kunci dan membantu proses pengelolaan anggaran.
Berkoordinasi dengan WTP Support Team dalam penyusunan prosedur dan mekanisme lain dalam proses persiapan dan penyediaan dukungan logistik dan administratif secara keseluruhan kepada peserta sesuai dengan prosedur yang berlaku di WCS.
Berkontribusi dalam penyusunan rencana kerja, laporan termasuk laporan kegiatan, laporan keuangan, laporan pengeluaran baik dalam bahasa Indonesia atau Inggris berkoordinasi dengan Capacity Building Senior Spesialist dan WTP Monitoring and Reporting Coordinator.

Lingkungan kerja  
Kantor – Lingkup kerja di kantor WCS-Indonesia Program di Bogor. 
Lapangan– selama proses perencanaan, pelaksanaan dan pasca pelatihan, dan rapat koordinasi dengan mitra kerja, baik formal maupun informal.

Jam Kerja
Kantor – Posisi ini diharuskan bekerja 8 jam per hari dengan libur akhir pekan dan hari libur lainnya sesuai masa kerja normal.
Lapangan – Saat bekerja mendukung kegiatan pelatihan, posisi ini diharapkan dapat bekerja sesuai jadwal pelatihan. Termasuk bekerja pada hari libur dan akhir pekan.
Karena pentingnya, posisi ini diharapkan dapat bekerja ekstra untuk memastikan tugas diselesaikan tepat waktu dan sesuai tenggat waktu.
Melapor kepada: 
1. Senior Capacity Building Specialist

Berkoordinasi dengan 
1. Training Coordinator.
2. WTP Field Unit in Aceh/ Medan, Lampung, Bogor, Manado, and Maluku.
3. Wildlife Trade Policy Team in Bogor.
4. WTP Support Team.
5. WCS-Indonesia Communication Officer.

Kualifikasi
Minimum gelar Sarjana (S1) di bidang kehutanan, psikologi, studi lingkungan hidup, Pendidikan, biologi, kriminologi, ilmu sosial atau topik lain yang relevan. 
Minimum lulusan D3 dengan pengalaman 3 tahun atau lebih di organisasi konservasi, pendidikan, peningkatan kapasitas, pelatihan, sosial kemasyarakatan, dan sains sosial lainnya.  

Pengalaman kerja: 
Pengalaman minimal 2 lebih dalam bidang konservasi, pendidikan, peningkatan kapasitas, pelatihan, sosial kemasyarakatan, dan sains sosial lainnya.
Pengalaman tambahan sebagai guru, dosen, pengajar, trainer atau posisi lain dalam kegiatan peningkatan kapasitas akan sangat dihargai. 

Competencies:
Keterampilan komunikasi tertulis bahasa Inggris yang baik, dengan fokus pada konservasi, pendidikan, peningkatan kapasitas dan pelaporan deskriptif untuk beragam audiens.
Memahami dan mampu menggunakan Microsoft office dan piranti lunak pengelola dokumen lainnya.  
Memiliki kemampuan fasilitasi, membuat jaringan dan negosiasi. 
Sangat inisiatif, mampu bekerja tanpa atau sedikit pengawasan.
Dapat bekerja dibawah tekanan.
Keterampilan interpersonal yang baik.
Inisiatif, pekerja keras dan mau mempelajari pengalaman baru
Berminat untuk bekerja di bidang konservasi tumbuhan dan satwa liar. 

Untuk lebih detil mengenai posisi ini, silakan membuka link berikut:

Training Officer


Kirimkan surat lamaran dan CV dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris kepada idrecruitment@wcs.org dengan mencantumkan subject "Training Officer_(nama)" paling lambat pada 6 November 2023. Tidak ada korespondensi karena hanya kandidat terpilih yang akan mendapat notifikasi.


0 Comments:

Posting Komentar

iklan banner


Top